Mempelajari cara menghitung kebutuhan keramik merupakan salah satu hal yang penting dalam proses pembangunan rumah. Dengan mengetahui banyaknya keramik yang dibutuhkan dalam suatu ruangan, akan memudahkan Anda ketika menyusun anggaran belanja.

Pemasangan keramik merupakan tahap akhir atau finishing dalam membangun atau renovasi rumah. Oleh karena itu ketika ingin melakukan pembangunan, Anda perlu mempertimbangkan pemilihan dan penghitungan jumlah keramik.

Fungsi Keramik dalam konstruksi Bangunan

Sebelum membahas tentang cara menghitung kebutuhan keramik, Anda perlu mengetahui tentang fungsi keramik pada konstruksi rumah. Material ini memiliki fungsi yang penting untuk menutupi bagian bawah atau tembok suatu ruangan.

1. Sebagai Material Finishing

Keramik merupakan material yang digunakan untuk finishing dalam proses pembangunan rumah atau gedung. Tahap akhir ini biasanya dilakukan sebelum atau setelah pengecatan ruangan. Fungsinya adalah melapisi lantai dan menambah nilai estetika sebelum rumah akan dihuni.

2. Sebagai Penutup dan Pelapis Lantai

Rumah yang baru dibangun biasanya masih berupa konstruksi yang terbuat dari semen halus. Sehingga bangunannya terlihat kurang menarik dan memberikan kesan yang kotor. Apalagi jika belum dilakukan tahap pengecatan.

Material keramik dirancang khusus untuk melapisi bagian lantai atau ubin. Selain digunakan sebagai penutup, material ini juga dapat digunakan untuk melindungi kaki dari sisa semen, pasir, dan bahan bangunan lainnya.

Namun perlu diingat bahwa pemasangan keramik untuk lantai harus dikerjakan oleh profesional. Pasalnya tahapan ini cukup sulit dilakukan dan membutuhkan ketelitian. Kemudian, Anda juga perlu mengetahui cara menghitung kebutuhan keramik untuk mempersiapkan budget.

Baca Juga  13 Alat Bangunan Lengkap yang Wajib Ada Dirumah dan Fungsinya

3. Sebagai Pelapis Dinding

Fungsi keramik tak hanya bisa dijadikan sebagai penutup lantai, tetapi juga dapat digunakan untuk melapisi dinding. Biasanya dinding yang harus ditutup dengan keramik memiliki kondisi yang mudah lembab dan rembes air.

Dengan pemasangan keramik, dinding akan lebih tahan terhadap air dan tidak mudah lembab. Misalnya seperti tembok kamar mandi dan dapur yang sering dilapisi dengan keramik. Sehingga saat terkena cipratan air atau minyak, tembok gampang dibersihkan.

4. Untuk Melapisi Meja Dapur

Selain bisa digunakan sebagai pelapis lantai dan dinding, keramik juga sering dimanfaatkan untuk melapisi meja dapur. Fungsinya adalah melindungi meja dari minyak, bumbu, dan bahan masakan lainnya yang sulit untuk dibersihkan.

Dibandingkan dengan meja dapur biasa, keramik membuat Anda lebih mudah membersihkannya. Selain itu meja yang terbuat dari bahan keramik juga tidak menyebabkan bau dan perabotan dapur menjadi lebih awet.

Cara Menghitung Kebutuhan Keramik dengan Mudah

Menghitung kebutuhan keramik menjadi hal yang penting dalam proses finishing bangunan. Material ini biasanya dibutuhkan dalam jumlah yang banyak. Oleh karena itu Anda perlu melakukan penghitungan yang tepat untuk menentukan keperluan keramik.

1. Menghitung Luas Lantai Ruangan

Langkah pertama dalam cara menghitung kebutuhan keramik adalah menentukan luas lantai pada ruangan. Hal terpenting yang perlu Anda ketahui yaitu panjang dan lebar ruangan. Gunakan meteran supaya lebih mudah untuk mengukur luasnya.

Sebagai contoh, jika Anda memiliki ruangan dengan panjang 8 meter dan lebar 8 meter, maka gunakanlah rumus panjang kali lebar (p x l). Sehingga luas ruangan yang akan dipasangi keramik adalah sebesar 64 meter persegi.

2. Menghitung Luas Keramik dalam Satu Dus

Setelah mengetahui luas lantai yang ingin ditutupi dengan keramik, maka selanjutnya hitung jumlah luas total keramik dalam satu dus. Namun sebelumnya, perhatikan ukuran per keramik yang akan digunakan supaya mudah untuk disesuaikan.

Baca Juga  Mengenal Ukuran Batako, Jenis dan Harganya!

Kebanyakan keramik yang dijual di pasaran memiliki ukuran 20 cm x 20 cm, 30 cm x 30 cm, dan lain sebagainya. Sedangkan dalam satu dus biasanya berisi keramik dengan jumlah yang berbeda-beda. Ada yang isinya 11, 25, atau bahkan 35 keramik.

Untuk menentukan luas total dari keramik yang ada dalam satu dus, konversikan satuan cm menjadi m, kemudian bagi dengan bilangan 100. Setelah itu kalikan kembali dengan jumlah keping keramik yang tersedia dalam dus.

3. Menghitung Kebutuhan Keramik Ruangan

Langkah terakhir dalam proses penghitungan kebutuhan keramik adalah mengalikan luas lantai dan luas keramik. Supaya lebih jelas, Anda dapat menyimak pemaparan rumusnya di bawah ini:

Jumlah Kebutuhan Keramik = luas bidang lantai / luas keping keramik

Misalnya, ketika Anda memiliki ruangan dengan luas 64 meter persegi dan menggunakan keramik dengan ukuran 35 cm x 35 cm. Kemudian jumlah keramik di dalam satu dus adalah 20 keping, maka cara menghitungnya yakni:

Hitung konversi ukuran keramik: 35 cm / 100 = 0,35 cm

Luas keramik: 2 x 0,35 x 20 keramik = 2,45 m

Hasil kebutuhan keramik: 64 m2 x 2,45 m = 156,8 dus lalu dibulatkan ke atas menjadi 157 dus.

Jenis Keramik yang Sering Digunakan

Tak hanya perlu mengetahui tentang cara menghitung kebutuhan keramik, Anda juga membutuhkan informasi tentang jenis-jenisnya. Ada banyak jenis keramik yang memiliki kualitas berbeda-beda untuk dijadikan lantai rumah, yaitu:

1. Keramik Biasa

Keramik biasa merupakan jenis yang paling sering digunakan dan mudah ditemukan di pasaran. Tersedia dalam berbagai ukuran, Mulari 20 cm x 20 cm hingga 80 cm x 80 cm. Namun keramik ini cukup licin sehingga harus disesuaikan dengan kebutuhan penghuni rumah.

2. Keramik Teraso

Jenis keramik teraso cocok untuk Anda yang suka dengan dekorasi interior gaya klasik dan unik. Desainnya cukup unik sehingga dapat menambah nilai estetika dari suatu bangunan. Oleh karena itu keramik ini sering digunakan pada bangunan hotel dan villa.

Baca Juga  9 Rekomendasi Merk Semen Terbaik dan Bagus di Indonesia

Biasnya keramik teraso digunakan pada bangunan nyentrik yang mengusung tema-tema tradisional. Umumnya keramik ini memiliki ukuran 20 cm x 20 cm sehingga Anda membutuhkan jumlah yang cukup banyak jika menggunakannya untuk bangunan besar.

3. Keramik Mozaik

Seperti namanya, keramik mozaik memiliki motif berbentuk heksagonal kecil. Jenis keramik ini sering digunakan untuk pemasangan lantai kamar mandi dan lorong komersial. Terdapat dua tipe keramik dengan motif yang cukup berbeda.

Pertama adalah keramik motif mozaik tanpa tambahan glasir sehingga tidak begitu licin. Sedangkan tipe keduanya memiliki lapisan kaca dengan kemampuan penyerapan air yang rendah. Kedua keramik ini memiliki daya tahan yang bagus dan sering dipakai hampir di seluruh dunia.

4. Keramik Kuadrat

Penggunaan keramik kuadrat biasanya dipakai pada bagian teras rumah. Alasannya karena jenis keramik ini dapat mengurangi tingkat porositas. Umumnya tersedia dalam pilihan warna merah yang khas dan tanpa campuran glasir.

Jika mengetahui cara menghitung kebutuhan keramik yang tepat, Anda dapat memperkirakan biaya untuk finishing bangunan. Pasalnya material ini memiliki fungsi dan kegunaan yang penting untuk menjamin kenyamanan para penghuni rumah.

Selain itu Anda juga perlu mempertimbangkan pemilihan jenis dan merk keramik. Untuk mendapatkan keramik dengan kualitas terbaik, kunjungi Tokban Marketplace. Kami menyediakan berbagai keramik dengan bahan yang kuat. Cek katalognya pada laman keramik Tokban Marketplace.