Gaya dan pesona yang unik dari kayu membuatnya menjadi bahan yang sering digunakan baik di dalam maupun luar bangunan. Guna menjaga fasad papan atau furnitur kayu dalam kondisi baik selama bertahun-tahun, perawatan yang tepat sangat dibutuhkan, dan memoleskan plitur adalah salah satu caranya. 

Plitur hampir menjadi hal wajib dalam setiap pekerjaan yang berhubungan dengan bahan kayu, mulai dari membuat kerajinan tangan berbahan kayu hingga berbagai perabot kayu berharga mala. Tapi selain plitur, ada juga polesan khusus kayu bernama pernis, yang dianggap sama dengan plitur oleh sebagian orang.

Perbedaan Pernis dan Plitur

Pernis dan plitur sama-sama sangat familiar dalam dunia interior rumah khususnya pada perabot berbahan kayu seperti lemari, tempat tidur, kursi, bangku, meja, kabinet dapur, rak, nakas, dan banyak lagi. Furniture kayu sendiri banyak disukai karena mewakili kesan klasik namun mewah dan bersifat long lasting.

Pernis dan plitur sendiri sama-sama merupakan lapisan pelindung kayu yang bisa menghasilkan finishing mengkilap dan menambah kesan mewah. Namun akhir-akhir ini, ada juga yang hasil akhirnya matt.  

Sekilas, pernis dan plitur tampak memiliki fungsi yang sama, dan bahkan secara fisik keduanya juga serupa. Tak heran jika akhirnya banyak orang menganggap bahwa pernis dan plitur adalah sama meskipun keduanya berbeda. Perbedaan keduanya adalah sebagai berikut:

1. Bahan Baku

Pernis

Pernis kayu dibuat dari tiga campuran bahan utama yang terdiri dari drying oil, resin, dan pelarut. Jenis pelarut yang paling umum digunakan dalam pernis adalah water based (pelarut berbahan air) dan solvent based (pelarut berbahan dasar thinner). Keduanya memiliki perbedaan seperti berikut:

  • Pernis dengan pelarut berbahan dasar air cenderung lebih ramah lingkungan dan akan memberikan hasil akhir yang terlihat lebih alami pada permukaan kayu. Pelarut jenis ini juga menghasilkan lebih sedikit bau dan tidak menyebabkan kayu menjadi kuning seperti produk berbasis minyak.
  • Sedangkan pernis yang memakai campuran thinner dirasa kurang ramah lingkungan dan baunya lebih menyengat di hidung namun akan lebih tahan lama dari pelarut berbahan air, yang merupakan pilihan lebih ideal untuk perabot kayu yang berada di luar ruangan.
Baca Juga  Kelebihan Atap Onduline dan Cara Memasangnya

Berdasarkan perbedaan di atas, pernis yang water based mungkin merupakan pilihan yang paling baik, namun sebenarnya pilihan terbaik adalah tergantung pada kebutuhan atau preferensi masing-masing.

Plitur

Sedangkan untuk membuat plitur kayu, bahan baku yang digunakan adalah oker. Jika Anda belum tahu, oker adalah sebuah pewarna alami dari sejak zaman kuno yang masih digunakan sampai sekarang dengan sistem pembuatan oksidasi. 

Bahan dasar dari oker sendiri adalah campuran adalah oksida besi, pigmen tanah liat alami, dan beberapa jenis pasir khusus. Bahan-bahan ini membuat oker memiliki warna khusus yang berkisar dari kuning muda hingga orange tua hampir coklat. 

Nah, warna-warna yang dihasilkan ini disebut dengan warna oker, yang pada akhirnya juga menjadi nama dari produk yang dihasilkan. Berdasarkan bahan-bahan dari oker ini, bisa dikatakan bahwa plitur kayu tidak menggunakan bahan pelarut, baik air ataupun thinner, seperti pada pernis kayu.

2. Finishing / Hasil Akhir

Jika dilihat oleh orang awam, pernis dan plitur mungkin sama-sama memiliki hasil akhir yang mengkilap. Namun sebenarnya, keduanya memiliki hasil akhir yang serupa tapi tidak sama seperti berikut:

Pernis

Mengoleskan pernis pada permukaan kayu seperti pintu, meja, kursi, atau perabot lain tidak akan mengubah warna asli dari kayu, jadi jika warna asli pintu kayu Anda adalah coklat muda misal, maka setelah diaplikasikan pernis, warna pintu tetap coklat muda namun menjadi lebih mengkilap.

Serat atau tekstur dari bidang kayu juga akan tetap sama alias tidak tertutup oleh pernis karena pernis adalah lapisan transparan / tidak berwarna.

Plitur

Berbeda cerita jika yang diaplikasikan pada permukaan kayu adalah plitur. Pengolesan plitur pada kayu akan mengubah warna asli kayu karena bahan baku bernama oker tadi sudah memiliki warna. 

Baca Juga  Pengertian Rumah Sehat dan Ciri-Cirinya

Jadi, hasil akhir dari kayu yang diberi plitur akan sama seperti warna pada oker, bisa kuning muda, orange tua, atau coklat. Jika warna akhirnya coklat, perabot kayu masih bisa terlihat alami atau seolah warna asli kayu memang coklat. 

Namun jika warna akhirnya adalah orange tua atau justru kuning muda, maka perabot kayu akan tampak terlihat tidak alami lagi. Selain itu, serat-serat asli dari kayu juga akan tertutup, sehingga kesan indah dari serat kayu justru akan hilang. 

Namun di sisi lain, plitur adalah solusi paling tepat untuk membuat perabot kayu yang warnanya sudah mulai pudar di beberapa bagian saja menjadi berwarna rata kembali di semua permukaan.

3. Cara Pengaplikasian

Banyak orang yang tidak tahu bahwa pernis dan plitur diaplikasikan dengan cara berbeda. Karena bahan baku yang tidak sama tadi, sudah pasti keduanya perlu dioleskan dengan cara yang berbeda pula. Masing-masing caranya adalah sebagai berikut:

Pernis

Pengaplikasian pernis kayu adalah langsung dioleskan dengan kuas kecil atau alat poles lain pada permukaan perabot kayu atau benda lain berbahan kayu tanpa perlu diencerkan, ditambah air, atau bahan campuran lain apapun. 

Jika teknik pengolesan benar dan permukaan kayu sudah dibersihkan dari noda dan kotoran lain, maka hasil akhirnya akan tampak mengkilap sempurna saat sudah kering.

Plitur

Karena bahan baku plitur tidak mengandung pelarut sama sekali, maka sebelum diaplikasikan, plitur perlu diberi bahan pelarut terlebih dulu. Pada zaman kakek nenek dulu, pelarut paling populer untuk plitur adalah sebuah cairan bernama spritus. 

Namun di era modern seperti sekarang, thinner lebih umum digunakan karena spirtus sudah sulit ditemukan dan hasilnya juga diklaim lebih encer, sehingga bisa menghemat plitur. Setelah diencerkan, barulah plitur bisa diaplikasikan ke permukaan kayu dengan kuas atau alat poles lain.

Baca Juga  Daftar Harga Paving Block Per Meter Terbaru (2022)

4. Kegunaan

Pernis

Perbedaan lain yang cukup signifikan dari pernis dan plitur adalah pernis memiliki fungsi lain selain sebagai pelapis kayu agar terlihat mengkilap. 

Kayu yang diberi lapisan pernis bisa lebih tahan lama alias awet karena kandungan pernis membuat serat-serat pada kayu menjadi lebih kuat, sehingga perabot kayu tidak akan mudah lapuk.

Plitur

Sedangkan untuk plitur, fungsinya hanya untuk memberikan kesan glossy pada permukaan kayu, meratakan warna, atau memberi warna pada perabot kayu yang sudah pudar. 

Sedangkan daya tahan dari perabot kayunya sendiri tergantung pada jenis kayu yang digunakan. Jika kayunya memang jenis yang bagus, maka perabot bisa bertahan hingga puluhan tahun. Namun jika kualitas kayunya jelek, meski dilapisi plitur hingga berkali-kali maka kayu tetap akan mudah lapuk.

Kesimpulannya, plitur adalah lapisan yang perlu diberi pelarut sebelum dioleskan dan akan memberi warna baru pada kayu, sedangkan pernis tidak. Namun pernis bisa membuat kayu lebih awet daripada plitur. Kunjungi tokban.com untuk mendapat aneka perlengkapan renovasi rumah yang berkualitas.