Ada banyak jenis bahan bangunan dan salah satu yang sudah sangat familiar adalah triplek. Kayu tipis ini sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai pelapis lantai, dinding semi permanen, plafon versi murah, bahan kerajinan tangan, rak atau laci, kandang hewan peliharaan, dan banyak lagi.

Hampir semua toko kayu dan bangunan memiliki produk yang satu ini. Harganya juga termasuk lebih murah jika dibanding lembaran kayu jenis lain. Namun, harga pastinya tergantung pada masing-masing jenis. Agar nantinya tidak bingung harus membeli jenis yang mana, pahami dulu aneka jenis triplek berikut ini.

Pengertian dan Jenis-jenis Triplek

Triplek adalah istilah bahasa Indonesia untuk menyebut kayu lapis atau yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan plywood. Secara sederhana, plywood adalah lembaran kayu tipis yang digabungkan dengan lembaran lain dengan cara direkatkan menggunakan veneer kayu. 

Uniknya, setiap lapisan yang bersebelahan diputar hingga 90 derajat dalam proses yang disebut cross-graining. Mengapa harus diputar? Tujuannya adalah untuk memberikan kekuatan super pada produk akhir.  

Jadi berkat serat silang pada cross-graining tadi, plywood tidak mudah memuai dan menyusut, tidak mudah pecah saat dipaku, dan lebih stabil. Agar tidak mudah melengkung, jumlah lapisan pada cross-graining biasanya ganjil. 

Plywood memiliki jenis yang berbeda berdasarkan kayu yang digunakan dan lapisan perekatnya. Berikut adalah beberapa jenis plywood yang paling umum dijual di pasar Indonesia:

1. Low Density Fiberboard 

Biasa disingkat LDF atau disebut juga dengan partikel board adalah jenis plywood yang dibuat dari serbuk kayu atau dari pecahan kayu. Salah satu dari bahan mentah ini dicampur dengan resin sintetik untuk selanjutnya di press sehingga menghasilkan lembaran kayu baru. 

Baca Juga  Keunggulan dan Jenis-Jenis Multiplek yang Diminati Banyak Orang

Dibanding dengan beberapa jenis lain, harga LDF adalah yang paling murah dengan serat yang sebenarnya cukup padat tapi tidak terlalu tahan lama. Bobot LDF adalah yang paling ringan karena lapisannya tidak banyak alias tipis sehingga mudah melengkung.

2. Medium Density Fiberboard (MDF)

MDF adalah produk kayu komposit yang secara tradisional dibuat dari campuran serat kayu, wax, dan bahan pengikat resin sintetis seperti UF (Urea Formaldehyde) atau resin lain yang sejenis untuk selanjutnya di press dengan suhu tinggi agar tercipta lembaran kayu baru yang lebih kuat.

Ciri khas MDF adalah memiliki permukaan halus yang sangat ideal untuk pengecatan dan memiliki serat sangat padat yang membuatnya lebih berat dari LDF. Plywood jenis ini paling banyak digunakan sebagai bahan kabinet untuk dapur dan pelapis lantai.

3. Multipleks

Karakteristik multipleks adalah sangat stabil, sangat kaku hampir tidak melengkung, dan tahan lama, yang membuatnya paling banyak digunakan sebagai bahan furniture. Karena teksturnya rapat, multipleks juga tahan air sehingga tidak mudah berjamur dan akhirnya awet.

4. Teakblock

Proses pembuatan teakblock sama dengan berbagai jenis plywood lain yaitu di press dengan mesin bersuhu tinggi. Bedanya, teakblock dibuat dari kayu jati tapi bukan yang solid.

Dibanding dengan jenis triplek lain, teakblock sangat unggul dalam hal tampilan karena permukaannya sangat halus dan terlihat elegan, yang membuatnya sangat cocok sebagai bahan lantai, pintu, partisi, paneling, dan perabot indoor.

Jenis plywood tidak mudah retak dan melengkung / berubah bentuk, dan bahkan anti rayap jika Anda membeli yang sudah diberi lapisan anti serangga. Namun plywood ini bisa tahan lama hanya jika berada di dalam ruang. Penggunaan outdoor akan lebih cepat rusak lemnya tidak begitu tahan panas dan hujan.

Baca Juga  Daftar Harga Closet Duduk Berbagai Merk Terbaru

5. Blockboard

Blockboard adalah jenis triplek tebal yang dibuat dari tiga lapisan kayu dengan serat yang berbeda dan disatukan dengan teknik press pada suhu tinggi. 

Biasanya, blockboard terdiri dari inti yang terbuat dari potongan kayu atau balok keras, dan bagian luar di kedua sisi adalah kayu yang lebih lunak yang tidak mudah patah. 

Ciri khas blockboard adalah tidak mudah pecah saat dipotong dan sangat kaku sehingga tidak mudah bengkok, yang membuatnya banyak disukai sebagai bahan untuk membuat pintu, panel dinding yang panjang, dan furniture seperti meja, rak, kursi, bangku, tempat tidur, atau lemari. 

Tidak seperti teakblock yang hanya cocok untuk penggunaan indoor, blockboard masih bisa ditempatkan di dalam maupun luar ruangan namun tidak bisa bersentuhan langsung dengan air karena blockboard cukup rentan terhadap kerusakan air.

6. Decorative Plywood

Decorative plywood atau disebut juga plywood melamin dan fancy plywood adalah jenis plywood paling mewah yang jauh lebih mahal daripada plywood komersial biasa. 

Lapisan kayu yang satu ini biasanya menggunakan veneer kayu keras yang bagus seperti kayu jati, birch, maple, oak, ceri, walnut, sapele, dan sebagainya yang membuatnya memiliki sifat fisik tahan gores, tahan minyak, tahan zat asam, dan tahan panas.

Permukaan dari decorative plywood sendiri sangat halus, rata, dan dengan tampilan super mewah yang membuatnya berada di kelas atas (grade A). Plywood jenis ini banyak digunakan untuk membuat pintu, lemari, dan dekorasi rumah tangga lainnya.

Ukuran Triplek dan Harganya

Pasar Indonesia menjual plywood dengan ukuran standar 2400 x 1120 mm dengan ketebalan bervariasi mulai dari 3 hingga 25 mm atau bahkan lebih. Sedangkan untuk harga tergantung pada jenis dan ketebalannya. Sebagai gambaran, Anda bisa cek kolom harga triplek berikut:

Baca Juga  Mengenal Standar Ukuran Jendela Minimalis (Lengkap!)
No.JenisKetebalan / TipeHarga per Lembar
1LDF9 mmRp 70.000
12 mmRp 95.000
15 mmRp 100.000
18 mmRp 115.000
2MDF9 mmRp 105.000
15 mmRp 150.000
18 mmRp 175.000
3Multipleks3 mmRp 43.000
9 mmRP 111.000
12 mmRp 145.000
15 mmRp 190.000
18 mmRp 210.000
4TeakblockTeakwood 4×8Rp 74.000
Teakwood 3×7Rp 91.000
Teakwood Silver 4×8Rp 63.000
5Blockboard15 mmRp 144.000
18 mmRp 155.000
25 mmRp 188.000
6Decorative plywoodRp 25.000 – Rp. 450.000

Kelebihan Kekurangan Triplek

Kelebihan Triplek

  • Lebih murah dari kayu solid.
  • Mudah dipotong dan memiliki banyak kegunaan mulai dari bahan dinding dan furniture hingga kerajinan tangan.
  • Tersedia berbagai ketebalan dan jenis yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
  • Mudah dicat dengan finishing halus.
  • Kuat dan tidak mudah pecah saat dipaku.
  • Permukaannya yang halus ideal untuk diberi laminasi lain. 

Kekurangan Triplek

  • Lebih cepat rusak jika dibanding kayu solid.
  • Tidak cocok untuk area lembab atau terus menerus terkena air.
  • Perlu dilapisi bahan kimia lain untuk menambah daya tahan misalnya cat anti rayap.
  • Kurang cocok untuk area panjang dan luas misalnya dinding. Ukuran plywood yang terbatas membuat dinding yang panjang harus menggunakan beberapa plywood sehingga tampilannya kurang rapi.
  • Lem yang digunakan pada jenis plywood tertentu tidak ramah lingkungan.
  • Tidak bisa dipahat / diukir seperti kayu solid.

Pastikan untuk membeli jenis dan ketebalan triplek yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda, dan jika ingin mendapat produk yang berkualitas, belilah dari toko bahan bangunan terpercaya seperti tokban.com.